Wednesday, February 9, 2011

HARGA SEBUAH KEPASRAHAN

Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarokatuh
Bismillahirohamanirohim

Saudariku yang budiman, harga sebuah kepasrahan itu sangatlah mahal. Menghadapi segala soalan hidup yang pelik bin njilmet adalah satu bagian dari ujian hidup yang senantiasa menjadi pengiring helaan nafas dan menjadi batu sandungan yang seringkali menjatuhkan mental kita.
Masalah adalah makanan kehidupan, kesedihan, kegelisahan dan kegalauan menjadi teman sejati dikala masalah menjadi beban berat. Segala sesuatu bisa berpotensi menyeret kita kepada kesedihan.
Saudariku, dalam perjalanan mencari keselamatan agama, akhirat dan kecukupan dunia terkadang dijumpai kebalikan dari yang diharapkan. Terhampar onak duri yang menghadang ditiap perjalanan, terperosok dalam kesesatan, bergelimang dengan kemaksiatan, mempunyai harta yang sumbernya tidak menentramkan bahkan hilang dan hancurnya harta kepemilikan. Inilah doa Rosulullah SAW yang di panjatkan kepada Robbnya ketika mengalami kesusahan, dan saya yakin setiap muslim pasti membutuhkan doa ini :
“Ya Allah ya tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku, perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku, perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku, jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan” (H.R Abu Hurairoh R.A)

Saudariku, suatu ketika Allah pernah bersumpah atas kemuliaan-Nya. Dia menjadi jaminan akan solusi setiap masalah hamba seluruhnya. Asalkan seorang hamba memegang teguh agama Allah, menyerahkan hidup matinya kepada Allah Dzat tempat bergantung semua makhluk. Seperti juga Allah memastikan akan memutus tangan hamba dari sebab-sebab langit dan menenggelamkan bumi dibawah kedua telapak kakinya. Sebab dia tidak berpegang teguh kepadaNya. Allah akan membiarkan hamba itu tersesat kepada jalan yang buntu, memalingkan hatinya, sehingga terus menerus mengutuk kehinaan diri tapi tak kunjung menemui kelegaan, terputus dari pertolongan yang Allah janjikan kepada Orang2 yang taat dan menyerah. Masalah menjadi berat, langkah-langkah menjadi demikian membingungkan dan terjebak kedalam kesedihan yang berkepanjangan.

Jika keruwetan dan kerumitan hidup kian menghimpitkan kita pada dinding kefuturan, ingatlah Allah Dzat tempat bersandar. Dia tidak akan mengecewakan para hambanya yang telah berserah, Dia tidak akan mengecewakan hambanya yang pasrah menyandarkan hati dan jiwanya kepada Allah semata.Dia tidak akan mengkhianati ketaatan hamba kepada-Nya. Janji Allah beserta sumpah yang mengiringinya bukanlah gurauan. Jaminan atas solusi dan jalan keluar dari permasalahan bukanlah jebakan, semua itu adalah wujud kasih sayang Allah yang maha luas kejayaan dan Ilmu-Nya. Rencana Allah selalunya lebih baik dari rnecana siapapun. Tapi mengapa seringkali kita tidak percaya kepada-Nya, menghujat ketentuan-Nya, lentas meninggalkan akidah-Nya yang dititipkan lewat risalah Rosul-Nya. Tahu dirikah kita ini sebagai hamba yang teramat besar mendapat kasih sayang sebesar Allah mencintai kita dengan kemaha Cintaan-Nya?!
Astaghfirullahal Adzim ya ukhti.. betapa kita telah dzolim kepada Allah selama ini. Tidak ada yang akan kembali dari masa lalu yang telah lewat. Jadi untuk apa kita ini merutuki nasib dan membuang waktu menyesali diri. Sungguh sayang…

Mari saudariku, besarkan jiwa kita dengan sifat pasrah, pasrah yang berarti ridha, bukan tanpa usaha dan bangkit. Kitalah yang menentukan sendiri bahwa layakkah kita mendapat pertolongan Allah atau tidak. Tentunya dengan segenap keseriusan usaha untuk bangkit lagi dari keterpurukan. Relakan apapun yang telah meninggalkan kita, harta, calon suami idaman, anak, suami, orang tua, pekerjaan. Man Taraka Syai’an liLlah, ‘awwadhahullah khairan minhu. “barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena mengharap ridha Allah semata, maka Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang jauh lebih baik.” Amiin… Insya Allah…

Barokallohufikum,
Semoga bermanfaat
Wasalam
-UmmyNisa-

1 comment:

  1. assalamu'alaikum ukhti...

    ukhti,
    terkadang wanita harus d tuntut untuk lebih sabar dalam menghadapi mslah* yg ada.
    tp, bukankah sabar itu ada batasnya ukh?
    smpai kpn s.org wanita harus b.sabar??

    ReplyDelete