Tuesday, July 30, 2013

Kontemplasi Lailatul Qadr

   Alhamdulillah kita dipertemukan kembali dengan bulan penuh barokah, dialah bulan Romadhon. Sepuluh hari terakhir mulai kita sambut. Dan semoga Allah masih memberi kesempatan pada kita semua untuk menyelesaikan perjuangan di penghujung romadhon tahun ini.
                Dalam sepuluh hari terakhir ada satu malam yang ditunggu jutaan kaum muslimin di seluruh dunia. Yaitu, Lailatul Qodr. Sebab malam itu lebih baik dari malam seribu bulan, menjadikan umat Nabi Muhammad Sholallohu ‘alaihiwassalam berkesempatan melampaui umat sebelumnya dalam nilai ibadah, meskipun umurnya lebih singkat. Pada malam itu, para malaikat dan Jibril as turun dari setiap langit dan dari sidrotul muntaha ke bumi, mengaminkan doa-doa yang diucapkan manusia hingga terbit fajar, membawa rahmat atas perintah Allah, membawa setiap urusan yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah di tahun itu hingga yang akan datang. Rosulullah bersabda :
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ 

“Carilah lailatul qadr pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir Romadhon” (HR. Bukhari) 
                Lalu bagaimana tanda-tanda datangnya Lailatul Qodr? Tanda-tanda lailatul qodr yang populer di kalangan masyarakat bahwa malam itu tenang, angin sepoi-sepoi, kemudian matahari di keesokan harinya berawan dan tidak terlalu panas, riwayat-riwayat ini tidak dapat dipertanggungjawabkan keshahihannya. Tanda-tanda fisik semacam itu secara logika, juga sulit diterima. Karena, sangat relatif, tergantung musim. Musim hujan di malam hari pasti langit lebih sering terlihat mendung, apalagi perubahan cuaca sekarang sulit di prediksi. Jadi, tanda-tanda fisik itu tidak bisa dijadikan ukuran. Namun yang pasti salah satu tanda yang dari Lailatul Qadr adalah  orang selalu merasa damai,  selalu menebar kedamaian dalam hidupnya sampai dia meninggal dunia bahkan sampai dibangkitkan kembali menyongsong fajar kehidupan yang baru. Hatta mathla'il fajr, sampai tiba saatnya fajar kehidupannya yang baru di akhirat nanti.
                Tidak ada seorang pun yang tahu kapan lailatul qodr tiba. Hanya Allah Subhanahu wata’ala yang mengetahui kapan malam yang lebih baik dari 1.000 bulan itu akan datang menghampiri hambanya. Terlebih, sebagai tamu agung, Lailatul Qadr hanya dianugerahkan kepada orang-orang yang mendapat taufik dan beramal saleh pada malam itu.  Mengapa begitu? Supaya kita semakin giat mencarinya sepanjang hari, khususnya pada malam-malam sepuluh hari terakhir Romadhon.
                Begitu mulianya Lailatul Qodr sampai-sampai Rosululloh menyuruh seluruh sahabatnya, istri-istrinya dan juga pelayan-pelayannya untuk memperbanyak ibadah dalam sepuluh hari terakhir dibulan romadhon. Kemudian dianjurkan kepada kita juga disamping memperbanyak ibadah juga memperbanyak doa sebagaimana Sabda Rosul :
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى
 اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Dari Aisyah ia berkata, "Aku bertanya, 'Ya Rasulullah jika aku mengetahui bahwa malam itu adalah lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan waktu itu?' Rasulullah bersabda, 'Ucapkanlah: Allaahumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku).' (HR. Tirmidzi, shahih menurut Al-Albani). 
Semoga dapat bermanfaat dan cukup menjadi motivasi ibadah kita di penghujung romadhon ini. Wallohu a’lam bishowab.  (Ummy)




No comments:

Post a Comment