Sunday, October 24, 2010

Bidadari Dunia

Bismillah Yaa Rahman Yaa Rahim...
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

==================================
Bertanya si adik kecil pada sang bidadari berwajah
manusia...

"Wahai kakakku, mengapa kaum hawa itu begitu lemah,
asyik berteman tangis dan sendu saja."

Lalu berbicara si bidadari berwajah manusia;

"wahai adikku. Bukan wanita itu lemah dek karena tangis
dan sendunya. Tapi disitulah wahai adikku, kekuatan utuh
sangat ternilai andai pandai digunakan sebaiknya. Tangis
sendunya wanita itu wahai adikku, bisa meleburkan ego
seorang lelaki... menjadi 'izzah' yg paling kuat bahkan
lebih kuat dari egonya seorang lelaki. Karena sendu rayunya
wanita itu, Musa a.s terselamat dr kekejaman Firaun.
Duhai adikku, lembut wanita itu bukan lemah, tp
senjata."


Si adik tidak berpuas hati. Lalu bertanya lagi...

"Namun wahai kakakku, wanita itu fitnah dunia."
Tersenyum sang bidadari berwajah manusia.

"Pernahkah adikku dengar akan pesanan Ilahi pd hambanya?
Wahai para lelaki yg beriman, tundukkanlah pandanganmu.
Lalu Allah berfirman lagi antaranya bermaksud, wahai
para wanita yg beriman, tundukkanlah pandanganmu, dan
tutuplah auratmu. Lantas coba adik nilai, pd siapa
terlebih dahulu ALLAH dahulukan pesanannya? Pada hamba
yg bergelar ar-Rijal. Karena, andai sang lelaki menjaga
pandangannya, maka tidak mungkin terlihat akan wanita yg
menjadi fitnah pd dirinya. Dan tidak ALLAH lupakan
pesanan buat wanita, agar memelihara auratnya karena
disitu lah kehormatannya. sesungguhnya para
wanita-wanita syurga bergelar Hurun 'Ain itu, mereka
tidak memperlihatkan diri mereka kecuali pd para suami
mereka saja. Dan mereka dikatakan wanita2 yg suci.
Namun... wanita yg beriman itu, kata Rasulullah, lebih
tinggi martabatnya! Bukan fitnah semata-mata apabila
ar-Rijaal dan an-Nisa' sama2 mematuhi pesanan Ilahi.
Sesungguhnya wanita yg beriman yg solehah itu lebih baik
dari ribuan lelaki yg soleh."

Adik masih belum puas hati?

"Tapi kakakku, kenapa wanita itu menjadi peragaan?
Tidakkah mereka merasa malu??"

Sang bidadari berwajah manusia menguntum senyum penuh makna.
Aduhai adikku, semakin terasa mendalam kasih sayang pd penghuni
jannah ini!

"Wahai adikku sayang. Al-Haya' itu dalam diri setiap
insan. Wujudnya seiring dengan nafas insani. Dan
al-Haya' itulah pakaian iman. Pada diri wanita itu,
indah al-Haya' sebagai pembenteng diri. Namun, bila mana
al-haya nya lebur, imannya runtuh. Kenapa mereka
merelakan diri menjadi peragaan? Karena mereka
sebenarnya paranoid. Merasakan diri tidak cukup
menarik... merasakan belum cukup lagi dunia melihat diri
mereka. Mereka sebenarnya golongan yang kalah dari segi
psikologi. Namun adikku... wanita solehah itu pasti
melindungi diri mereka dr perbuatan murahan."

Adik garuk2 kepala.

"Jadi kakak, masih adakah wanita yg solehah didunia ini?
Bagaimana hendak adik kenali mereka???"

Sang bidadari tersenyum lagi. Hati terdetik moga ALLAH
merahmati mujahid kecil ini. Berjihad dalam dunianya
sendiri.

"Wahai adikku. Di zaman Rasulullah, diperintahkan
wanita2 yg beriman itu untuk menutupi aurat mereka,
dengan itu mereka mudah dikenali sebagai wanita yg
bermaruah. Maka demikianla adikku menilai mereka. Tapi
perlu juga dilihat pada hatinya... pada akhlaknya...

Di zaman ini, tidak susah membedakan wanita yg solehah
dan yang toleh. Namun adikku... jgn dikau cemooh wanita yg
toleh itu... kerana dalam hati2 mereka, tetap ada satu
permata indah... perasaan cinta pada ALLAH... Karena
fitrah cinta pd Rabb itu senantiasa ada dalam jiwa insan.
Adikku, mereka ini, tetap punya keinginan untuk kembali
pada jalan yg mereka tahu hak ALLAH. Cuma kadang2 menjadi
solehah itu terasa berat di bahu mereka... Kadang
mereka takut pd persepsi wara dan alim. Sedangkan itu
cumalah persepsi. Hakikatnya, wara' itu bermaksud
menjaga.

Maka barang siapa saja yang menjaga adalah wara'. Alim itu
maksudnya mengetahui. Barangsiapa yg berilmu maka dia
adalah alim dlm bidangnya. Persepsi yg salah pd dua
perkataan ini menjadikan mereka takut untuk berubah
kepada tingkatan yg lebih baik. Karena begitulah persepsi
masyarakat. Sedangkan mereka alpa... ALLAH tidak
menjadikan makhluk (ciptaan) ini tanpa tujuan dan garis
panduan. ALLAH tidak zalim kepada ciptaanNYA. bila mana
dia menciptakan hawa itu dari rusuk adam... Dia telah
mengetahui apakah sebaik2nya buat makhluk bergelar Hawa
ini... Ditinggikan martabat golongan HAWA ini... Tapi
sayang... golongan HAWA ini kadang2 merendahkan martabat
mereka yg ALLAH jadikan penuh kemuliaan...

Wahai adikku... 1001 keindahan penciptaan wanita.

Pandai2lah kamu menilai... antara permata dan debu2
kilauan pasir.

Wahai adikku... Wanita ibarat buah. buah apel yg
berkualitas tinggi...amat mudah diperolehi karena ia berguguran
ditanah... Tapi apel yg tak mampu dibeli, ia berada di
puncak. Susah dipetik, susah di gapai. Terkadang apel
itu risau, mengapa diriku belum dipetik. Lantas ia
merendahkan martabatnya dan menggugurkan diri menyembah
tanah. Sedangkan ia sebenarnya telah ALLAH jadikan
begitu tinggi martabatnya. Sebenarnya..apel itu terlalu
tinggi... baik sifatnya... sehingga tiada siapapun yg
berani memetiknya. Hanya pemuda yg benar2 hebat saja
bisa memperolehnya... Mungkin bukan di dunia... tp
mungkin di akhirat? Biarlah jodohnya bukan di dunia...
asalkan cinta ILAHI mengiringinya...tak semestinya
dipetik di taman dunia? Tp lebih bermakna bila
ALLAH sendiri yg mengarahkan hamba yg disayanginya utk
memetik di taman akhirat kelak."

Adik terpaku sendiri. Mungkin membayangkan sebuah pohon apel
yang besar dengan buah2 apelnya yg kemerahan??

Sang bidadari lalu bangkit. Mengakhiri bicaranya
dengan penghuni syurga ini. Wahai adikku... sungguh
tulus bersih jiwamu. Benar kata ALLAH swt, kamu
(anak2) adalah penghuni2 syurga!

Alangkah beruntung dirimu adik... Dan aku? Hanya bidadari
berwajah manusia... berhakkah menjadi bidadari syurga?

Wallahu'alam.
=======================================

Barokallohu fikum
Wasalam

No comments:

Post a Comment