Thursday, November 4, 2010

Orang Fasik yang Dermawan

Bismillah Yaa Rahman Yaa Rahim,
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Motivasi hari ini yang insyaAllah saya harapkan dapat menggugah hati saudara/i ku sekalian untuk tidak sungkan mendermakan sebahagian rizki atau hartanya kepada seudara-saudara kita yang lain yang membutuhkan.

Suatu hari Nabiyullah Yahya 'alaihissalam bertemu dengan iblis. Beliau kemudian bertanya kepada sang Iblis,
“Wahai Iblis, siapakah gerangan orang yang paling engkau cintai, dan siapa pula orang yang paling engkau benci?”
Iblis menjawab,
“Wahai Nabiyullah Yahya 'alaihissalam, putra terkasih Nabiyullah Zakaria 'alaihissalam, sesungguhnya Orang yang paling aku cintai adalah orang 'alim yang bakhil, sedang orang yang paling aku benci ialah orang fasik yang dermawan.”
Nabiyulah Yahya 'alaihissalam kemudian bertanya kembali kepada sang Iblis, sebab beliau bingung dengan jawaban Iblis,
“Wahai Iblis, mengapa engkau lebih mencintai seorang 'alim yang bakhil?”
Iblis menjawab,
“Yaa Nabi... aku mencintai seorang 'alim yang bakhil, karena setinggi apapun derajat seseorang itu karena ilmunya, escerdas apapun ia dengan ilmunya.serta sebanyak apapun amalan yang ia kerjakan. Jika dia adalah seorang yang bakhil, akan semakin jauh dirinya dari sisi Allah yang maha Agung. Maka itu berarti akan semakin dekat dirinya dengan neraka.”

Nabiyullah Yahya mengangguk, beliau kemudian melanjutkan pertanyaannya kepada sang Iblis,
“Wahai Iblis, lalu apa sebab engkau membenci orang fasik yang setiap waktunya mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa namun ia dermawan?”

Iblis pun menjawab,
Yaa Nabiyullah... aku membenci orang fasik yang dermawan, padahal banyak sekali dosa-dosa yang ia perbuat dan dilakukan berulang-ulang. Namun aku takut yaa Nabi, sebab ia memiliki sifat dermawan dan murah harta kepada saudara-saudaranya yang membutuhkan. Tahukah Engkau Yaa Nabiyullah yang luas ilmu lagi dimuliakan kaummu. Aku takut dengan sifat dermawannya itu bisa jadi suatu saat Allah Ridho kepadanya (Orang fasik) kemudian mengampuni seluruh dosa-dosanya. Maka itu berarti ia telah di kehendaki untuk mendapatkan tempat di syurga, melihat Allah dengan segala wujudNya.”

Sahabatku... apakah kita masih mau menyianyiakan amalan yang selama ini susah payah kita kumpulkan, kemudian sirna seketika dimata Allah Subhanahu wata'ala hanya dikarenakan sifat bakhil dan kikir. Na'udzubillah semoga saya dan saudara/i ku sekalian  terjauhkan dari golongan orang-orang yang demikian merugi.

Barokallohu fikum
Wasalam,

~Ummy Annisa~

No comments:

Post a Comment